Liputan6.com, Jakarta – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan akan mendorong perkembangan sektor properti. Dalam rapat gubernur 19 November 2020, BI menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Eko menjelaskan, penurunan suku bunga acuan ini diperlukan untuk meningkatkan kembali penjualan rumah di kuartal IV 2020, sehingga akan mempercepat proses pemulihan sektor properti akibat dampak pandemi Covid-19.
Penurunan suku bunga memang diperlukan, salah satunya sebagai respons kebijakan moneter atas situasi masih lemahnya permintaan properti. Jadi, ini salah satu upaya ke arah untuk peningkatan penjualan rumah (kuartal IV-2020),” ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (21/11/2020).
Dikatakan Eko, faktor pemulihan sektor properti saat ini akan sangat ditentukan dari peningkatan sisi demand. Sehingga turunnya suku bunga acuan dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuan daya beli konsumen yang masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
“Karena hingga bulan lalu (Oktober) konsumen relatif masih menahan belanja barang tahan lama, salah satunya beli perabot rumah tangga, furniture, dan lainnya. Apalagi, pertumbuhan harga properti komersial juga masih melambat, tanda masih adanya kendala sisi konsumsi,” tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4414722/penurunan-bunga-acuan-bi-dongkrak-bisnis-properti