Tangerang – Dari sekian banyak jenis investasi, salah satu investasi yang dinilai cukup menjanjikan adalah investasi properti. Pasar properti memang sudah mencetak banyak investor yang sukses dengan profit yang begitu besar. Tidak hanya berupa rumah, adapun dalam properti berupa apartemen, kantor atau bangunan lainnya.
Sehingga tidak heran jika saat ini sebagian orang lebih tertarik untuk mengalihkan investasinya ke sektor properti. Di samping itu, risiko investasi properti cukup tinggi. Jika tidak dapat mengendalikannya. Maka dari itu sebelum memulai bisnis, mari simak tips investasi properti berikut ini :
1. Hati-hati Dengan Suku Bunga Tinggi
Saat ini, biaya meminjam uang mungkin terlihat murah. Namun, suku bunga saat Anda hendak berinvestasi properti bisa lebih tinggi lagi. Jadi, pastikan Anda memiliki cicilan bulanan cukup rendah sehingga keuntungan Anda tidak akan terpakai terlalu banyak.
Saat ini, biaya meminjam uang mungkin terlihat murah. Namun, suku bunga saat Anda hendak berinvestasi properti bisa lebih tinggi lagi. Jadi, pastikan Anda memiliki cicilan bulanan cukup rendah sehingga keuntungan Anda tidak akan terpakai terlalu banyak.
2. Hitung Margin (Keuntungan) Anda
Biasanya para perusahaan besar selalu menargetkan keuntungannya sekitar 5 hingga 7 persen. Sementara investor individu harus menargetkan setidaknya 10 persen.
Pastikan Anda menyisihkan biaya pemeliharaan sebesar 1 persen dari nilai properti setiap tahunnya. Tak lupa juga pengeluaran lain, seperti asuransi, pajak properti, dan biaya bulanan lainnya seperti pengendalian hama yang harus Anda persiapkan budgetnya.
Biasanya para perusahaan besar selalu menargetkan keuntungannya sekitar 5 hingga 7 persen. Sementara investor individu harus menargetkan setidaknya 10 persen.
Pastikan Anda menyisihkan biaya pemeliharaan sebesar 1 persen dari nilai properti setiap tahunnya. Tak lupa juga pengeluaran lain, seperti asuransi, pajak properti, dan biaya bulanan lainnya seperti pengendalian hama yang harus Anda persiapkan budgetnya.
3. Hitung Biaya Operasional
Hal ini kerap luput dari perhatian para investor properti. Agar terhindar dari kerugian, pastikan Anda menghitung dengan rinci biaya operasional yang dibutuhkan setiap unitnya. Mulai dari perbaikan, biaya pajak dan lain-lain. Secara keseluruhan, biaya operasional pada properti baru akan memakan biaya sekitar 35% hingga 80% dari pendapatan operasional kotor.
Hal ini kerap luput dari perhatian para investor properti. Agar terhindar dari kerugian, pastikan Anda menghitung dengan rinci biaya operasional yang dibutuhkan setiap unitnya. Mulai dari perbaikan, biaya pajak dan lain-lain. Secara keseluruhan, biaya operasional pada properti baru akan memakan biaya sekitar 35% hingga 80% dari pendapatan operasional kotor.
4. Memilih Kategori Low-end
Bagi Anda yang baru saja memulai bisnis investasi properti dengan modal terbatas, tidak ada salahnya memilih kategori properti yang masih low-end. Artinya, jika ingin menginvestasikan rumah, Anda bisa memilih rumah dengan spesifikasi sederhana terlebih dahulu.
Tujuannya, tentu saja agar sesuai dengan besaran modal. Dalam prinsip ini yang diutamakan adalah untuk menambah aset terlebih dulu. Ketika aset sudah berkembang, Anda bisa menambahkan modal dari keuntungan yang sudah didapat untuk mengembangkan bisnis properti lain.
Bagi Anda yang baru saja memulai bisnis investasi properti dengan modal terbatas, tidak ada salahnya memilih kategori properti yang masih low-end. Artinya, jika ingin menginvestasikan rumah, Anda bisa memilih rumah dengan spesifikasi sederhana terlebih dahulu.
Tujuannya, tentu saja agar sesuai dengan besaran modal. Dalam prinsip ini yang diutamakan adalah untuk menambah aset terlebih dulu. Ketika aset sudah berkembang, Anda bisa menambahkan modal dari keuntungan yang sudah didapat untuk mengembangkan bisnis properti lain.
5. Cari Lokasi yang Tepat
Ini yang paling penting! Pasalnya, lokasi akan menentukan sukses atau tidaknya investasi Anda. Pastikan mencari area dengan biaya pajak rendah, daerah yang layak, lingkungan dengan tingkat kejahatan rendah. Selain itu, faktor lain seperti dekat sekolah, perbelanjaan, taman dan restoran juga patut diperhatikan.
Pilihlah daerah “Sunrise Property”. Sunrise Property adalah properti yang berada di kawasan yang akan bersinar atau berkembang dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Harga properti di kawasan ini akan terus naik seiring dengan berkembangnya daerah tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh pembangunan fasilitas-fasilitas umum, terutama infrastruktur seperti jalan utama, jalan tol, dan lainnya.(IC)
Ini yang paling penting! Pasalnya, lokasi akan menentukan sukses atau tidaknya investasi Anda. Pastikan mencari area dengan biaya pajak rendah, daerah yang layak, lingkungan dengan tingkat kejahatan rendah. Selain itu, faktor lain seperti dekat sekolah, perbelanjaan, taman dan restoran juga patut diperhatikan.
Pilihlah daerah “Sunrise Property”. Sunrise Property adalah properti yang berada di kawasan yang akan bersinar atau berkembang dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Harga properti di kawasan ini akan terus naik seiring dengan berkembangnya daerah tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh pembangunan fasilitas-fasilitas umum, terutama infrastruktur seperti jalan utama, jalan tol, dan lainnya.(IC)
http://www.nataproperty.com/tips/tips-investasi-property-bagi-pemula
Apartemen Tamansari Sudirman, Tamansari Semanggi, Thamrin Residence